MEDITASI UNTUK ANAK-ANAK
A. Pendahuluan
Melatih
meditasi untuk anak-anak memerlukan seperangkat pengetahuan dasar tentang
anak. Pemahaman tentang konsep dasar perkembangan anak,
perubahan-perubahan yang dialami individu maupun organisme menuju tingkat
kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara
sistematis, prograsif, dan berkesinambungan, baik fisik (jasmani) maupun psikis
(batin) (Dahlan, 2001:15).
Sistematis
berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat satting kebergantungan
atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian organisme (fisik dan psikis) dan
merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh prinsip ini, seperti kemampuan
berjalan anak seiring dengan matangnya otot-otot kaki, dan keinginan remaja
untuk memperhatikan jenis kelamin lain seiring dengan matangnya organ-organ
seksualnya.
Progresif berarti
perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam (meluas) baik
secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis). Contohnya, terjadinya
perubahan proporsi dan ukuran fisik anak (dari pendek menjadi tinggi dan dari
kecil menjadi besar), dan perubahan pengetahuan dan kemampuan anak dari yang
sederhana sampai kepada yang kompleks (mulai dari mengenal abjad atau huruf
sampai kemampuan membaca buku, majalah, koran)
Berkesinambungan berarti
perubahan bagian atau fungsi organisme itu berlangsung
secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan atau
loncat-loncat. Contohnya, untuk dapat berdiri, seorang anak harus menguasai
tahapan perkembangan sebelumnya, yaitu kemampuan duduk dan merangkak.
Pemahaman ini
akan membantu instruktur meditasi menuntun ke arah latihan konsentrasi bagi
anak dilaksanakan. Ciri-ciri dan tugas perkembangan anak sebagai petunjuk dasar
atau pijakan untuk menentukan obyek meditasi yang sesuai. Sekaligus memberikan
petunjuk bagi instruktur untuk menentukan panduan pelaksanaan praktek meditasi
bagi anak.
Batasan usia
bagi anak perempuan dan laki-laki menurut Hurlock (1999:146) bagi anak
perempuan berlangsung antara usia enam sampai tiga belas tahun, dan anak
laki-laki berlangsung antara enam sampai enam balas tahun.
B.
Memahami Tugas Perkembangan Anak
Robert
Havighurst (dalam Dahlan, 2001:65) melalui perspektif psikososial berpendapat
bahwa periode yang beragam dalam kehidupan individu menuntut untuk menuntaskan
tugas-tugas perkembangan yang khusus. Tugas-tugas ini berkaitan erat dengan
perubahan kematangan, persekolahan, pekerjaan, pengalaman beragama, dan hal
lainnya sebagai prasyarat untuk pemenuhan dan kebahagiaan hidupnya.
Tugas perkembangan
merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan
individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa
kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya; sementara
apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang
bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam
menuntaskan tugas-tugas berikutnya.
Tugas
perkembangan anak pada masa sekolah (6-12 tahuan) adalah:
1. Belajar
memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan. Melalui
pertumbuhan fisik dan otak, anak belajar dan berlari semakin stabil, makin
mantap dan cepat. Pada masa se-kolah anak sudah sampai pada taraf penguasaan
otot, sehingga sudah dapat berbaris, melakukan senam pagi dan
permainan-permainan ringan, seperti sepak bola, loncat tali, berenang, dan
sebagainya.
2. Belajar
membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis. Hakikat
tugas ini ialah (1) mengembangkan kebiasaan untuk memelihara badan, meliputi
kebersihan, keselamatan diri, dan kesehatan; (2) mengembangkan sikap positif
terhadap jenis kelaminnya (pria atau wanita) dan juga menerima dirinya (baik
rupa wajahnya maupun postur tubuhnya) secara positif.
3. Belajar
bergaul dengan teman-teman sebaya. Yakni belajar menyesuaikan
diri dengan lingkungan dan situasi yang baru serta teman-teman sebayanya.
Pergaulan anak di sekolah atau teman sebayanya mungkin diwarnai perasaan
senang, karena secara kebetulan temannya itu berbudi baik, tetapi mungkin juga
diwarnai oleh perasaan tidak senang karena teman sepermainannya suka
mengganggu atau nakal.
4. Belajar
memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya. Apabila
anak sudah masuk sekolah, perbedaan jenis kelamin akan semakin tampak. Dari
segi permainan umpamanya akan tampak bahwa anak laki-laki tidak akan
memperbolehkan anak perempuan mengikuti permainannya yang khas laki-laki,
seperti main kelereng, main bola, dan layang-layang.
5. Belajar
keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung. Salah
satu sebab masa usia 6-12 tahun disebut masa sekolah karena pertumbuhan jasmani
dan perkembangan rohaninya sudah cukup matang untuk menerima pengajaran. Untuk
dapat hidup dalam masyarakat yang berbudaya, paling sedikit anak harus tamat
sekolah dasar (SD), karena dari sekolah dasar anak sudah memperoleh
keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung,
6. Belajar
mengembangkan konsep sehari-hari. Apabila kita telah melihat
sesuatu, mendengar, mengecap, mencium, dan mengalami, tinggallah suatu ingatan
pada kita. Ingatan mengenai pengamatan yang telah lalu itu disebut konsep
(tanggapan). Demikianlah kita mempunyai tanggapan tentang ayah, ibu, rumah,
pakaian, buku, sekolah, dan juga mengenai gerak-gerik yang dilakukan, seperti
berbicara, berjalan, berenang, dan menulis. Bertambahnya pengalaman akan
menambah perbendaharaan konsep pada anak. Tak perlu diuraikan lagi bahwa dalam
kehidupan sangat banyak konsep yang dibutuhkan. Semakin bertambah pengetahuan,
semakin bertambah pula konsep yang diperoleh. Tugas sekolah yaitu menanamkan
konsep-konsep yang jelas dan benar. Konsep-konsep itu meliputi kaidah-kaidah
atau ajaran agama (moral), ilmu pengetahuan, adat istiadat, dan sebagainya.
Untuk mengembangkan tugas perkembangan anak ini, maka guru dalam
mendidik/mengajar di sekolah sebaiknya memberikan bimbingan kepada anak untuk:
a) Banyak
melihat, mendengar, dan mengalami sebanyak-banyaknya tentang sesuatu yang
bermanfaat untuk peningkatan ilmu dan kehidupan bermasyarakat.
b) Banyak
membaca buku-buku atau media cetak lainnya. Semakin dipahami konsep-konsep
tersebut, semakin mudah untuk memperbincangkannya dan semakin mudah pula bagi
anak untuk mempergunakannya pada waktu berpikir.
7. Mengembangkan
kata hati. Hakikat tugas ini ialah mengembangkan sikap dan perasaan yang
berhubungan dengan norma-norma agama. Hal ini menyangkut penerimaan dan
penghargaan terhadap peraturan agama (moral) disertai dengan perasaan senang
untuk melakukan atau tidak melakukannya. Tugas perkembangan ini berhubungan
dengan masalah benar-salah, boleh-tidak boleh, seperti jujur itu baik, bohong
itu buruk, dan sebagainya.
8. Belajar
memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi. Hakikat tugas ini
ialah untuk dapat menjadi orang yang berdiri sendiri, dalam arti dapat membuat
rencana, berbuat untuk masa sekarang dan masa yang akan datang bebas dari
pengaruh orangtua dan orang lain.
9. Mengembangkan
sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan lembaga-lembaga. Hakikat
tugas ini ialah mengembangkan sikap sosial yang demokratis dan menghargai hak
orang lain. Umpamanya, mengembangkan sikap tolong-menolong, sikap tenggang
rasa, mau bekerjasama dengan orang lain, toleransi terhadap pendapat orang lain
dan menghargai hak orang lain.
Implikasi
tugas-tugas perkembangan terhadap meditasi adalah untuk membantu tercapainya
perkembangan yang optimat pada setiap tahapannya.
C.
Landasan Meditasi
1. Landasan
Meditasi
Landasan
pelaksanaan meditasi Buddhis adalah bersumber kitab suci Tipitaka/Tripitaka.
Buddha mengajarkan ajarannya yang pertama di Isipatana dekat Benares Dhamma
cakkappavattana sutta, samadhi menduduki posisi yang menetukan setelah
seseorang meluruskan pandangan dan pikiran secara benar. Kemudian diwujudkan
dalam bentuk ucapan, perbuatan, dan pencaharian secara benar.
Terminologi
Buddhis menjelaskan meditasi sebagai bentuk pengembangan batin (bhavana)
yaitu pengembangan ketenangan (samatha bhavana) dan pengembangan
pandangan teran (vipassana bhavana). Karakteristik pengembangan
ketenangan bagi anak akan membantu meningkatkan daya ingat dan imajinasinya
untuk mengaktualisasikan diri. Bagi anak kemampuan berpikir abstrak masih
sederhana, sehingga pemahaman terhadap karakteristik dan tugas-tugas
perkembangan sangat membantu keberhasilan anak dalam melaksanakan meditasi.
Pengembangan
pandangan terang (insight) memberikan apresiasi bagi anak untuk
menguasai tugas-tugas perkembangan sesuai dengan petumbuhan fisik dan usia.
Melatih kemampuan anak memahami diri kekuatan dan kelemahan yang dimiliki tanpa
adanya intervensi dari pihak lain. Melalui aktivitas meditasi ini pemahaman
alami atau apa adanya terhadap pertumbuhan fisik dan perkembangan mental anak
dipahami sebagai bagian dari proses aktualisasi diri.
Implikasinya,
pembimbing memiliki keterampilan dan menemukan obyek yang sesuai dengan
karakteristik serta tugas-tugas perkembangan anak. Potensi pembimbing demikian
akan membantu anak melaksanakan meditasi sesuai dengan minat dan pengharapan
anak.
2.
Praktek Meditasi Kelompok Bagi Anak
Penggunaan
meditasi bagi anak-anak tidak sama dengan membacakan cerita padanya, (dengan
pembacaan pasif). Anak-Anak akan dapat memahami dan dilibatkan dalam apa yang
sedang dibacakan apabila dalam pelaksanaan meditasi dipandu agar aktif atau
terlibat diri.
Pembacaan
dalam cerita dan dalam meditasi berbeda fungsi. Pembacaan cerita kepada
anak-anak adalah suatu kebutuhan, sebab membantu anak untuk mempelajari dan
mengeja, sedang dalam meditasi memungkinkan untuk bebas untuk memeriksa.
Masing-masing
meditasi mempunyai tema yang berbeda serta memberi kesempatan kepada anak untuk
mengalaminya. Mereka merasakan cinta Buddha, memancar cinta kasih yang tulus,
memanjat gunung, koleksi kerang laut, menjadi seekor burung, merasakan sentuhan
angin di muka mereka, pergi ke bulan. Dapat juga melaksanakan meditasi dangan
posisi duduk, berbaring, dan berjalan (vipassana).
Sangat
banyak hal yang dapat mereka lakukan, dan semuanya untuk membawa imajinasinya
kedepan. Yang terpenting mereka belajar untuk menghargai Dharma lebih dalam.
Dengan kata lain, mereka mengambil bagian dalam meditasi dan mempelajari
sentuhan yang bersumber dari cinta kasih, kebijaksanaan, dan kekuatan di dalam
dirinya. Bagaimana cara melakukan hal itu?
Lima langkah
meditasi untuk anak-anak:
a. Mengendorkan
tubuh
b. Pernafasan
mendalam
c. Konsentrasi
pada pikiran
d. Memperluas
pikiran
e. Aktivitas
produktif
Beberapa
latihan peregangan atau yoga yang direkomendasikan.
a. Mengendorkan
tubuh
Sebelum
mengikuti latihan yoga, untuk menghilangkan ketegangan pada anak-anak,
kendorkan masing-masing bagian tubuh, mulai dari jari kaki sampai kepala atau
anda dapat melakukan Meditasi Relaksasi dengan anak-anak.
b.
Pernafasan Mendalam
1)
Mengumpulkan anak-anak untuk duduk menyilangkan kaki/bersila (padmasana),
telapak tangan kiri di atas telapak tangan kanan.
2) Punggung tegak lurus dan rileks agar arus
tenaga alami naik turun pada tulang belakang.
3)
Agar anak-anak menutup mata;
4) Latihlah bernafas mendalam untuk
beberapa saat.
(a) Saat
bernafas berhitunglah satu sampai tiga, menahan nafas dan mengeluarkan sambil
berusaha untuk menghitung tiga kali;
(b) Pada
saat anda bernafas, anda menghirup energi segar, cinta, perdamaian, dan
kegembiraan. Energi itu sedang memasuki dan penyebaran ke seluruh tubuh anda.
(c) Pada
saat anda mengeluarkan nafas, bayangkan perasaan-perasaan negatif kesedihan,
kebosanan, kelelahan atau kemarahan segera keluar melalui
hidung, meninggalkan tubuhmu dan menghilang.
(d) Dapat
dikembangkan pula dengan menghitung pernafasan. Contoh: menghitung 1 tarik
nafas, hitung 2 keluar nafas, hitung 3 tarik nafas, hitung 4 keluar nafas dan
seterusnya sampai 10 hitungan diulangi, kemudian diulangi lagi.
c. Konsentrasi
Pada Pikiran
Langkah ini
merupakan pemusatan pikiran pada satu titik. Hal ini dapat dilakukan dengan
langkah-langkah berikut:
Bayangkan
suatu titik pada bibir atas anda dan konsentrasikan pikiran pada titik itu.
Kendorkan bayangan, semua perhatian dan energi ke dalam titik itu serta biarkan
pikiran yang berkeliaran atau memori lewat keluar, dengan pelan-pelan
kembalikan perhatian ke titik itu.
d. Perluasan
Pikiran
Ketika tubuh,
emosi, dan pikiran anak-anak menjadi tenang, mereka akan siap ke langkah
keempat: meditasi yang benar – pusatkan kembali ke dalam diri anda jawab dan
bijaksana. Pandulah anak-anak untuk memperluas kesadaran dan imajinasi mereka
melalui perumpamaan. Dengan menggunakan perumpamaan yang dipandu, anak-anak
akan mempelajari untuk melihat diri mereka pada pada suatu layar film dalam
pikirannya tentang kepedulian, penuh kasih, seorang pasien. Hal ini akan
membantu mereka menjadi lebih baik menjadi manusia dengan pemikiran mereka
pelan-pelan mentransformasi kepada orang lain secara positif dan sehat.
e. Aktivitas
Produktif
Pelan-pelan
bawa perhatian kembali ke tubuh anda. Rasakanlah semua komponen tubuh anda.
Gerakkan jari tangan dan kaki anda pelan-pelan. Putar kepala anda. Kapan anda
siap, pelan-pelan buka mata anda.
Sekarang waktu
untuk langkah yang ke lima: berdasarkan pada energi baru, kebijaksanaan,
pemahaman yang mendalam, mempertinggi kesadaran ke dalam beberapa aktivitas
yang produktif dan bermanfaat. Arahkan anak-anak untuk menggali kreativitas dan
energi baru yang dipusatkan ke dalam tarian, seni, menulis cerita, musik,
berbagi, diskusi kelas, komunikasi kreatif, permainan kesadaran atau pekerjaan
yang akademis.
f. Meditasi
Menggunakan Nada suara
Tolong ingat
bahwa manakala anda sedang mengatakan, anda akan melakukannya dengan lambat,
suara lembut, yang diperlonggar, berhenti sebentar untuknya biarkan peristiwa
meresap, kemudian anak, menutup mata dan pusatkan dalam batin,
memvisualisasikan, dan merasakan peristiwa itu. Menggunakan suara adalah sangat
penting. Anda akan menemukan sesuatu terbaik untuk menuntun suara beberapa
nada, mengatakannya semakin pelan, dengan suatu kualitas ketenangan.
g. Meditasi
Bunga Teratai
(Buddha
menghargai: Seperti suatu bunga teratai berbunga tumbuh ke luar di atas
permukaan air yang berlumpur, kita dapat berada di atas penderitaan dan
pengotoran hidup).
Bayangkanlah
anda adalah suatu benih bunga teratai yang berada di bawah suatu kolam bunga
teratai yang berlumpur. Ada lumpur semua di sekitar anda, dan anda dapat
merasakannya. Di atas anda, kolam kotor yang berlumpur, kotoran dan lumpur, ada
udara dan sinar matahari. Anda adalah tidak lemah namun dengan semangat anda
mulai perjalanan ke arah permukaan.
Dengan
bertekad, anda mulai untuk bergerak dalam tanah. Anda tumbuh berakar, dilumpur
itu. Batang yang kecil tumbuh ke atas pelan-pelan. Tiba-tiba, "meletus"
anda keluar dari lumpur! Batang tumbuh dan lebih tinggi, lebih tinggi. Anda
naik ke atas pelan-pelan, menerobos air yang berlumpur itu. Tiba-tiba, anda ke
luar dari kolam yang berlumpur! Anda menjangkau ke atas ke arah matahari yang
hangat, menyinari anda.
Tunas bunga
terataimu mulai mengakar ke puncak batang mu. Meluas dan tumbuh lebih besar dan
lebih besar, akhirnya penuh bunga. Bunga teratai putih berbunga. Anda berdiri
dengan indahnya di atas air berlumpur, bukan terkotori oleh lumpur dari mana
anda tumbuh. Anda putih dan indah semerbak.
Semua orang
melihat anda kagum pada kecantikan mu! Penentuan untuk tumbuh ke luar dari
kolam berlumpur mengingatkan Buddha dan perjalanannya ke arah penerangan.
Buddha, seperti bunga teratai, apakah ditentukan tumbuh ke luar dari lingkungan
berlumpur, kekotoran dan penderitaan hidup. Ia telah melakukan semua dan sedang
menunjukkan bahwa semua bisa melakukan. Kita mungkin punya kekotoran tetapi
kita semua mempunyai potensi meninggalkan kekotoran dan kebijaksanaan menuju
keberhasilan, seperti Buddha.
Anda adalah
bunga teratai putih indah, dan peran mu adalah untuk mengingatkan orang untuk
naik di atas penderitaan dan kekotoran mereka, seperti halnya
anda sedang timbul di atas air berlumpur dan bukan terkotori oleh
lumpur dari mana anda tumbuh.
h. Meditasi
Dupa/Bau-Harum
(Nilai
Buddha: Dupa/Bau-Harum simbol keharuman kemurnian moral dan mengingatkan kepada
kebaikan)
Bayangkan
suatu batang dupa/bau-harum. Seseorang mengikuti dan menyalakannya dengan korek
api. Orang kemudian menggunakan korak api bersinar dan menyalakannya. Dengan
Seketika, anda sedang terbakar mengeluarkan asap.
Seperti
anda sedang membakar, tubuh mu menyemburkan bau semerbak
menyenangkan. Keharuman ini menyebar melalui udara dan membawa kebahagiaan dan
kegembiraan ke pikiran masyarakat.
Orang kemudian
menawarkan anda kepada Buddha. Anda sedang memasuki suatu pot dupa berbau
harum. Anda berdiri dengan gembira dalam pot berbau harum, sebab anda
mengetahui bahwa anda mempunyai sebuah peran yang penting untuk dipegang.
Keharuman simbol dari moral murni. Dan ini mengingatkan untuk menanami
kebaikan. Keharuman ini yang tersebar di segala jurusan sepanjang dunia.
Seperti
anda sedang terbakar habis, anda juga mengingatkan untuk mencoba dan
terbakar habis yang tidak baik, pemikiran egois atau kekejaman. Mereka perlu
mencoba untuk suka anda, terbakar habis tindakan egois mereka, kebahagiaan dan
keharuman membawa kepada dunia. Biarkan tiap-tiap nafas semua orang ke luar ke
dalam dunia penuh dengan keharmonisan dan mencintai. Melanjutkan untuk menyebar
keharuman mu di segala jurusan.
i. Meditasi
Pelangi
(Buddha
menghargai: anak-anak menemukan kebaikan yang dimiliki dan potensinya)
Rasakanlah
tubuh mu bercahaya dan bersinar. Lihatlah semua warna pelangi itu. Merasakanlah
tubuh mu yang menjadi semua warna pelangi itu.
Pelan-Pelan,
anda mengeluarkan warna merah. Tubuhmu menjadi merah. Rasakanlah diri anda
mengeluarkan kekuatan dan energi. Anda kini penuh dengan kekuatan dan energi.
Pelan-Pelan,
anda kini mengeluarkan warna orange. Tubuhmu menjadi orange. Rasakanlah diri
anda mengeluarkan kegembiraan dan kebahagiaan. Anda kini penuh dengan
kegembiraan dan kebahagiaan.
Pelan-Pelan,
anda kini mengeluarkan warna kuning. Tubuhmu menjadi kuning. Rasakanlah diri
anda mengeluarkan kecerdasan/inteligen. Anda kini penuh dengan
kecerdasan/inteligen.
Pelan-Pelan,
anda kini mengeluarkan warna hijau. Tubuhu lengkap menjadi hijau. Rasakanlah
diri anda mengeluarkan persahabatan dan keselarasan. Anda kini penuh dengan
persahabatan dan keselarasan.
Pelan-Pelan,
anda kini mengeluarkan warna biru. Tubuhmu menjadi biru.
Rasakanlah diri anda mengeluarkan perdamaian/damai. Anda kini penuh
dengan perdamaian/damai.
Pelan-Pelan,
anda kini mengeluarkan warna warna nila. Tubuhmu menjadi nila. Rasakanlah diri
anda mengeluarkan kehalusan. Anda kini penuh dengan kehalusan.
Pelan-Pelan,
anda kini mengeluarkan warna violet. Tubuhmu menjadi violet. Rasakanlah diri
anda mengeluarkan kecantikan dan respek diri. Anda kini penuh dengan kecantikan
dan respek diri..
Anda adalah
pelangi, warnamu sedang menyebar ke luar di mana-mana. Rasakanlah
diri anda menjadi lebih besar dan lebih besar, warnamu mengarah ke luar dan
lebih lanjut, sampai mereka menutupi semua ruang, kemudian sampai keseluruhan
negeri, dan sampai keseluruhan dunia. Seperti anda membentangkan semua warna,
anda juga membentangkan energi, kebahagiaan, kecerdasan/inteligen,
persahabatan, perdamaian/damai, kecantikan dan kehalusan. Anda membentang terus
dan bahkan lebih besar. Sekarang warna cahaya mu adalah menyebar sepanjang; ke
seluruh alam semesta. Anda sebesar alam semesta, cahaya mu bersinar ke luar di
tiap-tiap arah ruang spasi.
Pelan-Pelan,
semua warna berubah jadi suatu cahaya putih. Cahaya putih ini kini mengalir
sepanjang puncak dari kepala mu menuju ke pikiran mu. Merasakan semua cahaya
putih memasuki pikiran mu.
j. Meditasi
Cahaya
(Buddha
menghargai: anak-Anak mempelajari tentang arti penting dalam menawarkan cahaya
kepada Buddha dan arti nya dalam konteks Buddha)
Bayangkanlah
anda adalah suatu lilin bunga teratai. Seseorang berjalan ke arah anda dan
menyalakan sumbumu. Anda kini mengeluarkan suatu cahaya orange kecil.
Pelan-Pelan, tubuh mu menjadi warna orange. Rasakanlah diri anda
mengeluarkan cahaya orange hangat. Seseorang mengangkat anda ke atas dan
menempatkan anda pada meja makam suci.
Cahaya
orangemu hangat seperti terangnya kebijaksanaan. Anda kini bersinar dengan
lebih terang, lebih lanjut ketika terang/cerdas seperti yang anda dapat, untuk
menghalau kegelapan ketidak-tahuan. Cahayamu menandakan Ajaran Buddha itu.
AjaranNya membantu dan memandu manakala dalam kegelapan. Kapan kita bertindak
dengan sangat buruk dan mendapat marah, ini merupakan suatu jika kita adalah di
dalam kegelapan. Kita memerlukan cahaya Ajaran Buddha untuk membantu kami.
Cahayamu
membantu mengingatkan orang tidak tinggal di kegelapan tetapi menerangi diri
mereka dengan ajaran Buddha. Anda adalah cahaya orange bersinar. Rasakanlah
diri anda berbunga. Cahayamu mengarah ke luar terus dan lebih
lanjut, bersinar sampai keseluruhan penjuru, kemudian bersinar ke
keseluruhan negeri, dan keseluruhan dunia. Anda sebesar keseluruhan dunia dan
cahaya mu pecah melalui semua kilauan dan kegelapan ke luar dalam tiap-tiap
arah. Cahaya kebijaksanaan mu menyentuh semua ruang. Lanjutkan mengeluarkan
orange menyalakan di tiap-tiap arah.
k. Meditasi
Sukacita
(Buddha
menghargai: anak-anak mempelajari untuk memancarkan kegembiraan di sekitarnya)
Bayangkanlah
suatu perasaan kegembiraan. Anda merasakan suatu terbuka dalam puncak kepalamu.
Anda merasakan kegembiraan yang mengapung di dalam melalui terbukanya
dalam puncak kepala mu.
Itu memenuhi
kepala dan leher mu. Mengisi tangan dan bahumu. Kegembiraan mengapung ke dalam
hatimu dan pikiranmu. Hatimu menjadi sangat penuh dengan kegembiraan.
Kegembiraan mengapung masuk ke dalam perut dan punggungmu . Kemudian
mengapung ke kaki-kakimu. Masing-masing bagian dari tubuhmu penuh
kegembiraan.
Anda menjadi
sangat penuh dengan kegembiraan, mulai untuk membentangkan tubuhmu.
Membentangkan ke semua orang di dalam kelas. Menjangkau di luar kelas yang
lebih jauh dan sampai menyebar keseluruh negeri. Membentang ke seluruh bumi,
dan selanjutnya membentang ke dalam alam semesta dan planet, di luar
bintang-bintang, dan lebih jauh. Keseluruhan alam semesta diisi dengan
kegembiraanmu.
l. Meditasi
Bunga
(Nilai Buddha:
Bunga indah dan segar hari ini akan menjadi buruk dan layul besok. Ini
mengingatkan kita kepada pengajaran Buddha bahwa segala sesuatu tidak kekal)
Bayangkanlah
anda adalah suatu bunga yang indah. Bunga seperti apa anda? Lihatlah warna dari
daun bungamu. Hargailah bahwa anda kini bunga yang indah.
Seseorang
datang dan membeli anda dari toko bunga. Dia meletakkan anda ke dalam vas diisi
dengan air. Anda dengan pelan-pelan menghisap air dan mekar dengan indahnya
dibanding sebelumnya. Anda segar dan memancarkan keharuman. Seorang ibu
meletakkan anda atas meja dan mempersembahkan anda kepada Buddha. Anda berdiri
dengan indahnya dalam vas, membawa kebahagiaan dan kegembiraan masyarakat
manakala mereka melihat anda.
Suatu hari
telah lewat. Perlahan-lahan, warna daun bungamu menjadi layu.. Anda tidak lagi
memancarkan keharuman. Daun bunga mu menjadi layu dan berguguran. Anda buruk
dan memudar.
Walaupun anda
adalah bunga yang sudah layu, anda masih bahagia dalam pikiran mu. Anda
mengetahui bahwa anda mempunyai sebuah peran yang penting untuk dipegang. Peran
mu adalah untuk mengingatkan orang ajaran Buddha bahwa segala
sesuatu tidak tetap. Segala sesuatu secara konstan terus perubahan. Tubuh semua
orang juga, seperti layu dan meninggal. Semua orang perlu mengingat-ingat sifat
tak tahan lama dan hidup pada masa yang akan datang..
m. Meditasi
Air
(Nilai Buddha:
air simbol kemurnian, ketenangan, kejelasan, dan mengingatkan kita untuk
membersihkan pikiran dan mencapai kemurnian)
Bayangkanlah
bahwa anda bagaikan air bersih murni. Seseorang datang dan dengan lemah-lembut
meletakkan anda ke dalam suatu mangkuk yang kecil. Kemudian mempersembahkan
anda kepada Buddha.
Anda
beristirahat dengan gembira dalam mangkuk mengetahui, anda mempunyai sebuah
peran yang penting untuk dipegang. Anda simbol kemurnian, ketenangan, dan
kejelasan. Anda mengingatkan orang untuk berlatih Ajaran Buddha, secara konstan
pembersih pikiran mereka.
Air digunakan
untuk membersihkan kotoran. Ketika seseorang melihat anda, mereka bahagia dan
penuh kegembiraan. Ini disebab mereka diingatkan untuk mencuci kotoran dari
pikiran. Mereka perlu membersihkan pikiran kejam, egois, dan bersih serta murni
seperti anda.
Buddha adalah
seseorang membebaskan diri dari kekotoran seperti keinginan, ketidak-tahuan,
dan sakit hati. Kita semua hendaknya seperti Buddha, tidak mempunyai kekotoran,
tetapi hanya kemurnian pikiran.
n. Meditasi
Relaksasi Air Terjun
(Anak-Anak
mempelajari relax sebelum meditasi)
Air terjun
dengan cahaya putih indah mengalir ke anda. Mengalir dari atas kepala mu,
membantu kepala mu menjadi relaks. Anda rasakan kepalamu relaks. Kemudian air
bergerak melewati leher dan di atas bahu. Bahu dan lehermu sedang
relaks. Sekarang arus menurun di leganmu. Anda rasakan lenganmu relaks.
Mengalir ke punggung bawah. Punggungmu biarkan kendor dan relaks. Mengalir di
atas dada dan perutmu, membantu dada dan perutmu relaks. Anda merasakan dada
dan perutmu relaks. Kemudian bergerak menurun ke paha dan kakimu. Anda rasakan
paha dan kakimu semakin kendor dan relaks. Air terjun cahaya putih indah mengalir
di atas tubuhmu. Anda sangat tenang dan relaks.
o.
Memancarkan Cinta Kasih
Bagaimana
melakukan praktek cinta kasih. Aku minta mereka untuk menutup mata mereka dan
rileks. Saya memandu mereka memperhatikan dan mengamati tubuh mereka,
memperhatikan sensasi pada saat berbaring. Kemudian, mereka berpikir bersama
dan mengikuti apa yang aku katakan sebagai berikut:
Pancarkanlah
cinta kasih pada diri sendiri
Cintailah
dirimu sendiri.
Anda inginkan
bahagia.
Berpikirlah:
Aku
mencintai diriku.
Semoga aku tebebas
dari kemarahan.
Semoga aku
bebas dari kesedihan.
Semoga aku
bebas dari sakit.
Semoga aku
bebas dari berbagai kesulitan.
Semoga aku
bebas dari semua penderitaan.
Semoga aku
selalu sehat.
Semoga
badanku selalu sehat dan kuat.
Semoga aku
dilimpahi dengan cinta kasih.
Semoga aku
berbahagia.
Semoga aku
benar-benar berbahagia.
Semoga aku
selalu damai.
Aku
pancarkan cinta kasih ke luar.
Aku
pancarkan rasa cinta pada ayah dan ibu.
Semoga ayah
dan ibu bebas dari berbagai kesulitan.
Semoga mereka
bebas dari kesedihan dan sakit.
Semoga mereka
bebas dari belenggu,
Terbebas
dari sakit hati dan kemarahan.
Semoga mereka bebas
dari semua penderitaan.
Semoga ayah
dan ibu sehat dan bahagia.
Tetap sehat
dan ahagia
Semoga
mereka selalu damai.
Aku
pancarkan cinta kasih bagi kedua saudara laki-laki.
Semoga mereka bebas
dari kemarahan dan kesedihan.
Semoga mereka bebas
dari penyakit.
Semoga mereka bebas
dari semua penderitaan.
Semoga
mereka bebas dan bahagia.
Bebas dari
penderitaan, bebas dari berbagai kesulitan.
Semoga
mereka tetap bahagia.
Semoga
mereka selalu damai.
Aku
pancarkan cinta kasih bagi kepada guruku dan anak-anak di sekolah.
Semoga mereka bebas
dari duka cita dan penderitaan.
Semoga mereka bebas
dari berbagai kesulitan dan kemarahan.
Semoga mereka
bahagia.
bebas dari
semua kesedihan dan berbagai kesulitan.
Semoga mereka
benar-benar bahagia.
Semoga
mereka selalu damai.
Aku
pancarkan cinta kasih bagi bagi semua orang
Aku tidak
tahu di mana-mana diatas bumi ini.
Semoga
semua mahluk pada planet bebas dari penderitaan.
Semoga mereka
bebas dari sakit, duka cita, dan keputus-asaan.
Semoga mereka
bahagia, benar-benar bahagia.
Semoga mereka
damai.
Semoga
semua mahluk dalam alam semesta bebas dari penderitaan.
Semoga
semua mahluk dalam semua alam semesta, dimanapun, bebas dari penderitaan.
Semoga mereka
benar-benar bahagia.
Semoga mereka
selalu damai.
Semoga
semua mahluk dalam segala bentuk, di segala jurusan bahagia dan damai.
Di atas dan
di bawah, dekat dan jauh, di segala tempat; di mana-mana.
Semua jenis
mahluk, Manusia dan bukan manusia terlihat dan tak terlihat
Semua
binatang, burung-burung dan ikan.
Semua
makhluk tanpa kecuali
Semoga
mereka semua bahagia.
Semoga
mereka terbebas.
Aku membuka
hatiku dan menerima cinta kasih yang tulus
Tiap-tiap
penjadian dan kelahiran kembali.
Aku biarkan
cinta masuk dalam jiwaku.
Dan aku
membagi bersama keuntungan meditasi ini kepada tiap orang.
Semoga
semua mahluk bahagia.
Semoga
semua mahluk bahagia.
Semoga
semua mahluk bahagia.
Semoga
disana damai.
Semoga
disana damai.
Semoga
disana damai.
D.
Penutup
Keberhasilan
melatih meditasi anak-anak terdapat variabel yang perlu dipahami, utamanya
faktor-faktor usia, karakteristik, pertumbuhan, dan perkembangan anak. Variabel
ini sebagai petunjuk untuk menentukan bentuk panduan dan praktek meditasi dari
yang sederhana sampai pada mengenal berpikir abstek yang mendalam.
*dirangkum
dari berbagai sumber.
Daftar
Pustaka:
Dahlan, M.
Djawad. 2001. Psikologi Pekembangan Anak dan Remaja. Bandung:
Penerbit PT Remaja Rosdakarya.
Dhammananda,
Sri. 2003. Meditatisi Untuk Siapa Saja. Terjemahan
oleh Djohan Suliman. 2003. Jakarta: Yayasan Penerbit Kayaniya.
Hurlock,
Elizabeth B. 1999. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kelly, George.
1955. Buddhist Meditation And Personal Construct Psychology.
(Online), (http://serendip.brynmawr.edu/bb/Pilou.html#buddhapersonalconstruct,
diakses 29-Februari 2004).
Rozman,
Deborah. 1994. "Meditating with Children — the Art of
Concentrating and Centering".
Planetary
Publications.
Vajiranana,
Paravahera. 1975. Buddhist Meditation in Theory and
Praktice. Kuala Lumpur: Buddhist Missionary Society.